Focus Group Discussion – Expected Learning Outcome dalam rangka Sertifikasi Internasional AUN – QA Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana
Pada hari Jumat, 20 Mei 2022 , Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk penentuan Expected Learning Outcome (ELO) sebagai tahap pengajuan Sertifikasi Internasional AUN – QA. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid (luring dan daring) yang melibatkan dosen-dosen panitia AUN – QA Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana serta stakeholders yang terkait dengan bidang arsitektur dari elemen organisasi profesi, pemerintah daerah, dan universitas yang memiliki program studi arsitektur.
Sertifikasi Internasional ASEAN University Network (AUN - QA) merupakan salah satu upaya internasionalisasi lulusan Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana, untuk mencapai visi dari Universitas Udayana sendiri, yaitu “ Menuju World Class University”. Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana yang menjadi salah satu program studi unggulan Universitas Udayana ditetapkan untuk mengajukan sertifikasi internasional AUN – QA pada tahun 2022/2023, hal ini dikarenakan Program Studi Arsitektur telah 2 kali berturut-turut memperoleh akreditasi A, dan bulan April lalu telah terakreditasi Unggul. Dengan diperolehkan akreditasi AUN – QA ini nantinya, diharapkan lulusan dari Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana dapat berkarir tidak hanya di Indonesia, tetapi dapat pula berkarir secara internasional khususnya di Kawasan ASEAN.
Dalam proses pengajuan sertifikasi internasional ini, Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana harus menyusun Self Assesment Report (SAR), yang di dalamnya berisikan laporan bagaimana input dari mahasiswa Program Studi Arsitektur, bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan, dan bagaimana kompetensi lulusan setelah memasuki dunia kerja. Dalam SAR tersebut, terdapat Expected Learning Outcome (ELO) yang perlu disusun sebagai panduan/ pedoman penyusunan kurikulum dan sebaran mata kuliah pada Program Studi Arsitektur. Penyusunan ELO ini mengacu pada kompetensi yang ditetapkan dalam KKNI, 13 butir kompetensi yang ditetapkan oleh IAI, dan 37 butir kompetensi arsitek yang ditetapkan oleh UIA. Dalam upaya untuk melengkapi ELO yang telah disusun oleh panitia AUN-QA Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana, dibutuhkan umpan balik dari stakeholders terkait, alumni, dan pengguna lulusan lainnya melalui kegiatan FGD (Focus Group Discussion) ini.
Kegiatan FGD dalam menentukan ELO untuk sertifikasi AUN – AQ dimulai pada pukul 15.00 WITA, yang dihadiri oleh stakeholders yang terdiri dari organisasi profesi yaitu, IAI, Inkindo, dan DAI; pemerintah daerah yaitu, BAPPEDA Propinsi Bali, Dinas PU Kabupaten Badung, dan Dinas PUPR Denpasar; dan universitas lain yang juga memiliki program studi arsitektur yaitu, Universitas Warmadewa, Universitas Ngurah Rai, dan Universitas Dwijendra. Acara ini dibuka dengan laporan dari Ketua Panitia AUN – QA Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana, yaitu Dr. Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, M.T, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Koordinator Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana, Tri Anggraini Prajnawrdhi, S.T., M.T., MURP, Ph.D.
Kegiatan FGD ini dipandu oleh Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, M.T., Ph.D. selaku moderator. Kegiatan diskusi berlangsung kurang lebih selama dua jam, membahas mengenai 7 butir ELO yang telah disusun oleh Panitia AUN – QA selama kurang lebih 3 minggu, dan para stakeholders diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik terhadap 7 butir ELO tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi dari lulusan program studi arsitektur pada industri kerja, berdasarkan perspektif dari masing-masing perwakilan stakeholders. “Terdapat 7 butir penting umpan balik sebagai hasil diskusi dengan perwakilan stakeholders ini, yang nantinya akan digunakan untuk menyempurnakan 7 butir ELO yang telah disusun oleh Panitia AUN-AQ sebelumnya”, ujar Tri Anggraini, Koordinator Program Studi Arsitektur FT Universitas Udayana.



UNIVERSITAS UDAYANA